Kuliner Daging Ayam Menjerit, Melonjak Deras Harga Daging Ayam - SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA

Selasa, 11 Januari 2022

Kuliner Daging Ayam Menjerit, Melonjak Deras Harga Daging Ayam

Kuliner Daging Ayam Menjerit, Melonjak Deras Harga Daging Ayam

sulselkini.com Medan Sumut - Pada awal tahun ini, Harga daging ayam di kota medan Sumatera Utara, masih melonjak naik deras. Berdasarkan pantauan di sejumlah titik pasar tradisional, Senin (10/1/2022) harga daging ayam menyentuh Rp 42.000 per kilogram.

Dikutip dari RPK RI NEWS, "Jelas, kenaikan harga daging ayam sangat meresahkan, Khususnya bagi para ibu rumah tangga dan pedagang kuliner di Kota Medan. Karena kenaikan harga daging ayam ini membebani pengeluaran rumah tangga, "kata pengamat ekonomi asal Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Gunawan Benjamin.

Sejauh ini, belum diketahui secara pasti pemicu harga daging ayam tetap meningkat tajam meski liburan Natal dan Tahun Baru 2022 telah berakhir.

Menurut Gunawan, terdapat kemungkinan kenaikan harga daging ayam dipicu oleh kenaikan harga komoditas lainnya seperti daging ikan. Harga ikan yang mahal diduga menyebabkan konsumen beralih ke daging ayam sehingga harganya turut naik.

Akan tetapi, Gunawan meragukan faktor itu. Sebab, harga ikan justru sudah melambung sejak November 2021. "Tetapi masa sampai harus memicu kenaikan harga daging ayam sampai 30% lebih, "kata Gunawan. Pada tahun lalu, harga daging ayam rata rata berkisar Rp 28.000 hingga Rp33.000 per kilogram. Jika saat ini harganya mencapai Rp 42.000, maka terdapat peningkatan sebanyak sekitar Rp10.000. Melihat fluktuasi harga, Gunawan menduga di antara penyebabnya adalah pola ternak.

"Jadi saya menduga ini peternak ayam seperti tidak akurat dalam menyediakan stok ayam guna memenuhi kebutuhan daging ayam masyarakat, "katanya menurut Gunawan, peternak ayam umumnya mulai beternak 30 hari sebelum Natal dan Tahun Baru.

Penungkatan dapat dipicu oleh kekurangan stok. "Harga mahal bisa saja karena stoknya turun. Sehingga saya menduga masalah harga yang mahal saat ini, karena stoknya kurang memadai. Jadi memang stok ini sudah sering rendah guna mengantisipasi penurunan konsumsi setelah Natal dan Tahun Baru. Tetapi settingannya tidak pas, "kata Gunawan.

 RED/VENUS NEWS
Published 💙

BERITA TERKAIT

loading...

BERITA TERKAIT LAINNYA

© Copyright 2019 SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA | All Right Reserved