Sulselkini.com Makassar, - 25 tahun tidak melakukan pengkaderan, kini Kharisma Indonesia Bangkit kembali dan menerima anggota baru. Setelah melakukan pengamatan panjang terhadap fenomena dunia pencinta alam. Maka kini Kharisma Indonesia Bangkit dengan Paradigma Baru dalam sistim pendidikan dan pelatihan yang baru. Sistim pendidikan ini lebih pada partisipatif dengan metode Andragogi (pendidikan orang dewasa) yang mengedepankan kebebasan berpendapat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, memperbaiki prilaku dan memantapkan ketrampilan melalui Knowlage, Attiiude dan Skill (KAS).
Serangkaian dengan Hari Sumpah Pemuda, KPA yang tersohor diera 80an ini bangkit bertujuan untuk menciptakan generasi baru yang handal melalui Training Of Trainer (TOT) kepada calon anggota baru Kharisma muda Indonesia sebagai penerus Kejayaan organisasi yang digelar di daerah perbukitan Desa Pajjaiang, Leang-Leang, Kabupaten Maros.
Koordinator Kegiatan Training Of Trainer (TOT) Beben Buja, mengatakan Kharisma Indonesia adalah Kelompok Pecinta Alam (KPA) yang sudah berdiri sejak tahun 1980. Kini diusianya yang ke 41 tahun, mulai bangkit lagi setelah 25 tahun lamanya fakum dari dunia Hiking atau tracking.
"Selama 25 tahun tidak ada pengkaderan adalah waktu yang cukup lama. Kegelisahan inilah yang membuat banyak desakan dari teman-teman pendiri dan teman-teman lain. Untuk itu kami ingin menghidupkan kembali sembari melakukan perekrutan anggota baru. Apalagi saat ini moment Sumpah Pemuda." Jelas Beben. Minggu, (31-10-2021).
Lebih lanjut disebutkan, untuk pengkaderan tahun ini sedikit berbeda. Dan sebanyak 23 remaja menyatakan bersedia ikut bergabung dan bersungguh-sungguh untuk menjalani Training Of Trainer.
"Untuk tahun ini kami membawa 23 peserta yang sudah terdaftar dan menyatakan bersedia bergabung dengan Kharisma." Ujarnya.
Adapun pelaksanaan kegiatannya yakni pada tanggal 29-31 Oktober 2021. Yang diberi nama Sekolah Petualang Kharisma Indonesia.
Sementara, Bahtiar Pembina dan sekaligus sebagai anggota Senior di Kharisma mengatakan, Kharisma Indonesia adalah Kelompok Pecinta Alam yang berbeda dengan KPA lainnya.
"Sesuai namanya kami itu punya Khrismatik. Yang artinya kami lain dari KPA lainnya. Bedanya adalah kami ingin mengubah mindset, masyarakat, merubah paradigma bahwa Pecinta Alam itu Keras dan mengerikan. Nah, untuk itu melalui TOT ini kami coba cara baru dengan menerapkan kurikulum baru dalam pelatihan kami." Terang Tiar sapaan akrabnya.
Pria yang memiliki nama asli DR. Andi Burhanuddin., S.Sos ini juga menjelaskan, "Sebuah perjalanan panjang telah mendidik kelompok yang punya logo Mata Angin berpadu Merah Putih ini harus berubah. Pelatihan ini bertujuan untuk menyasar tiga hal. Yakni:
pertama, Basic Mentaliti (mental dasar) sebagai calon anggota mereka harus punya kharismatik dan punya mental yang kuat.
Kedua, Self confidence (percaya diri) yaitu meningkatkan rasa percaya diri mereka sebagai calon pemimpin baru dan penerus.
Ketiga, Tim Work mampu bekerjasama sebagai tim."
"Jadi kami mau merubah Paradigma masyarakat terhadap Kelompok Pecinta Alam. Kami sekarang punya pola pendidikan, ada kurikulum baru yang kami terapkan. Kami juga lebih mengedepankan kualitas daripada kuantitas." Ujarnya.
Pembeda lain adalah persoalan aktifitas, bukan sebatas petualang dan pendakian semata. Tapi ada aspek implementasi kode etik. Pendekatan pada masyarakat, harus menghargai kearifan lokal masyarakat setempat. observasi lingkungan yang bermutu dan tidak merusak alam. Pola itu yang kami tekankan. Esensinya adalah pembentukan mental dan fisik. Tapi ditempa dengan cara yang elegan tidak seperti pelatihan pada umumnya. Kami lebih berkharisma memberi ilmu pada anak didik kami." Terangnya.
"TOT ini adalah langkah awal untuk mereka yang ingin jadi anggota resmi. Syarat lain yang harus mereka lewati. Jadi pengkaderan ini masih begitu panjang. Sehingga berikutnya mereka harus dapat melintasi Gunung Lompo Battang dan tiga gunung lainnya. Selain itu mereka juga harus mampu melewati pelatihan Arum jeram. Dan terakhir adalah mereka harus mampu menyusun atau memanage diri sendiri. Dan ketika semua itu sudah dijalani, barulah mereka bisa mendapat predikat Kharisma muda Indonesia." Pungkasnya.
Published Hawaya 💙 IWO
BERITA TERKAIT
loading...
FOLLOW THE SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram