Sampah Yang merupakan Salah Satu Masalah dalam kehidupan sehari-hari, keberadaan sampah terkadang Menjadi Permasalahan
Sampah di Indonesia seolah belum pernah terlihat ujungnya. Selain mencemari lingkungan, ternyata persoalan sampah juga mengancam kehidupan Habitat Alam
Berdasarkan data Indonesia National Plastic Action Partneship yang dirilis April 2020, sebanyak 67,2 juta ton sampah Indonesia masih menumpuk setiap tahunnya, dan 9 persennya atau sekitar 620 ribu ton masuk ke sungai, danau dan laut.
Di Indonesia diperkirakan sebanyak 85.000 ton sampah dihasilkan per harinya, dengan perkiraan kenaikan jumlah mencapai 150.000 ton per hari pada tahun 2025. (Kompas.com,29 Oktober 2021)
Jumlah ini didominasi oleh sampah yang berasal dari rumah tangga, yang berkisar antara 60 hingga 75 persen.
Ironisnya, penumpukan ini diperkirakan akan bertambah dua kali lipat pada tahun 2050.
Kenaikan dua kali lipat ini sangat mungkin terjadi apabila tidak ada kebijakan tegas untuk sampah plastik yang berakibat pada pencemaran ekosistem dan lingkungan.
Seperti diketahui, dampak dari persoalan sampah terhadap lingkungan ini sangatlah jelas. Mulai dari pencemaran laut, pencemaran sungai, menghambat proses air tanah, pencemaran tanah dan membuat air serta tanah menjadi tidak sehat bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.
Tidak hanya itu, saat sampah berada di daratan dan kemudian dibakar, banyak yang tidak menyadarinya bahwa hal itu ternyata juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang baru.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lingkungan penuh sampah ini juga secara langsung akan terdampak seperti lingkungan kotor, polusi sampah, yang bisa memicu terjadinya masalah kesehatan salah satunya yang paling mendominasi adalah gangguan pernapasan.
Serta, dampak berupa bencana hidrometeorologi juga bisa terjadi akibat penumpukan sampah ini. Gas metana yang dihasilkan dari sampah organik tidak terkelola akan meningkatkan terjadinya pemanasan global (global warning).
Berangkat dari hal tersebut diatas
Perkumpulan Pemuda Bone pecinta Alam (PP BONEPAL) kolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Bone propinsi Sulawesi Selatan menggelar Kegiatan bersih-bersih sampah kawasan wisata Alam Lajjoro Desa Lemoape kecamatan Palakka Sabtu Minggu ,19-20 February 2022
Ketua umum PP BONEPAL Rayus Unjung 47 tahun menuturkan ke awak media Usai Rapat Pemantapan persiapan ,Di sekretariat PP Bonepal jln MH Thamrin Watampone Tanete Riattang, Rabu 16-02-2022 pukul 22.00 Wita
Kegiatan ini selain melibatkan dewan pendiri , pengurus / anggota dan Serta Simpatisan PP BONEPAL Juga Akan Melibatkan Dinas kebersihan, Kelompok pencinta Alam , BPBD, dan warga Masyarakat setempat
PP Bonepal Harus tunjukkan jati diri sebagai Rumah besar Pencinta alam Kabupaten Bone, Bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup , Bukan Hanya pergi mendaki gunung sekedar berkemah tapi lebih dari itu harus dapat Memberikan efek positif terhadap lingkungan hidup
Momen yang sudah Lama ditunggu tunggu untuk bersinergi dengan Pemerintah Daerah dalam Hal ini
Badan lingkungan hidup (BLHD)
Bonepal Yang ada Sejak Tahun 1989 , merupakan Salah Satu Organisasi Pencinta Alam tertua di Sulawesi Selatan ,urai Aznan Dihadapan Pembina , pengurus dan Anggota PP Bonepal
Sumber:
Kompas.com(Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Gloria Setyvani Putri)
PP Bonepal
BERITA TERKAIT
loading...
FOLLOW THE SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SULSELKINI.COM | REFERENSI BERITA TERPERCAYA on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram